Selasa, Agustus 26, 2008

> Goresan Harian, Selasa, 26 Agustus 2008 <

Senin, tanggal 25 Agustus 2008 kemarin, jam meja kamar menunjukkan pukul 21.35 WIB, entah kenapa aku tiba-tiba teringat kepada seorang kakak yang aku kenal dengannya di saat aku masih Sekolah Menengah Pertama, itupun dan awalnya karena aku selalu dan selalu melihatnya sebagai sosok wanita yang pandai bernyanyi, memimpin sebuah Paduan Suara Muda-Mudi di Gereja HKBP Kedaton Bandar Lampung. Pokoke dia wanita yang oke punya dalam hal bernyanyi dan membaca not angka lagu deh. Belum pernah aku lihat kategori seorang pun kayak dia di saat itu. Aku kagum padanya karena itu aku selalu memperhatikannya jika dia sedang melatih koor di Gereja atau pada saat dimanapun aku melihatnya melatih. ‘Aku ingin seperti dia!’, itu fikir ku dulu karena aku sangat suka bernyanyi dan ingin pandai membaca not angka dalam sebuah lagu.

Dari segi umur aku sangat jauh dibawahnya. Lewat kakak sepupu ku juga (anak Inang Tua ku) aku mengenal yang namanya (kakak) U br SIDABALOK. Meski sangat jauh perbedaan umur dengannya tapi dia tidak pernah membedakan keberadaan ku dengan kakak-kakak sepupu ku. So asyik-asyik aja untuk ngobrol dengannya.

Percakapan ku tadi malam sangat asyik dan enak. Ternyata kakak itu belum berubah dari segi gaya bicara. Darinya aku baru tahu bahwa anak tertuanya sudah menginjak kelas 2 SMA. Wouw!
‘Selamat malam. Benar ini nomor kak Uxx?’
‘Betulll, siapa ini ya?’
‘Kak Uxx, ini aku Diana. Masih ingat?’
‘Diana?...hmmm...Diana Sihotang yaa?’
‘Betullllll...’, teriak ku sanking bahagianya karena dia ingat aku.
Awal sebuah pembicaraan yang dapat melupakan segala sesuatu yg buruk sanking bahagianya.

Cuma dan hanya entah mengapa aku menyimak dan mendengar suaranya jauh berbeda dari suara yag dulu aku kenal. Never mind!
Yang penting aku senang dapat temu bicara lewat selular kami meski aku agak kesusahan untuk mendapatkan nomor selularnya dari sahabat SMA ku, adik iparnya karena menurutnya no tersebut kemungkinan sudah tidak terpakai. Tapi beruntunglah aku karena ternyata memang ada jalan untuk selalu bisa berkomunikasi dan berhubungan kembali dengan kakak tersebut karena ternyata nomor tersebut masih aktif. Luar biasa.

Sangat disesalkan pembicaraan kami terpotong hanya gara-gara batere selular si kakak pengganggunya so akhirnya terputuslah pembicaran kami.
‘Putus-putus nih, kurang ayik ya. Maklumlah baterenya masalah. Sering-sering hubungi kakak ya dek’
‘Baiklah kak, aku maklum ko. So pasti aku akan sering hubungi kakak’, jawaban sms ku yg terkahir.

Setelah sms selesai, terngiang sejenak obrolan ku bersama sepupu dari suami kakak tersebut, dia teman ku waktu lalu. Dia menceritakan bagaimana keadaan dan kejadian yang terjadi di keluarga kakak tersebut. Huh, berat! Itu yg terlintas kemarin malam.

Aku tahu kamu kuat dan sudah siap segalanya, kak...
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
terimakasih bagi-MU karena masih memberikan kesempatan pada ku untuk mengingat teman, kakak sehingga kami boleh bercengkrama dalam kebahagiaan. Dan tak lupa ku ucapkan syukur ku atas kekuatan yg Engkau perlihatkan pada ku disaat perbincangan kami...Amin

Tidak ada komentar: